Produk Kami
Jenis Plastik PP
Biji Plastik PP (Polipropilena atau polipropena ) adalah sebuah polimer termo-plastik yang dibuat oleh industri kimia dan digunakan dalam berbagai aplikasi, diantaranya: pengemasan, tekstil, alat tulis, berbagai wadah terpakaikan ulang serta bagian plastik perlengkapan laboratorium, dan sebagainya. Tanda ini biasanya tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP dibawah segitiga.
Keunggulan dari bahan kemasan PP ini adalah pilihan bahan plastik terbaik, terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, tutup botol, cup plastik, dan sebagainya. Botol PP lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap. Bahan yang terbuat dari PP bila ditekan akan kembali pada bentuk semula.
Adapun kelemahan dari kemasan berbahan PP ini adalah memiliki koefisien ekspansi termal tinggi yang membatasi aplikasi suhu tinggi, rentan terhadap degradasi UV, memiliki ketahanan yang buruk terhadap pelarut dan aromatik terklorinasi, dikenal sulit untuk dicat karena memiliki sifat ikatan yang buruk, sangat mudah terbakar, rentan terhadap oksidasi.
Jenis Plastik PET
Biji Plastik PET (Polietilena tereftalat) adalah suatu resin polimer plastik termoplast dari kelompok poliester. Tanda ini biasanya tertera logo daur ulang dengan angka 1 di tengahnya serta tulisan PETE atau PET (Polyethylene Terephthalate) dibawah segitiga. Bahan PET ini bisa kita temukan pada kemasan-kemasan makanan, minuman, farmasi, dan sebagainya.
Keunggulan dari kemasan berbahan PET ini adalah tingkat kejernihan yang tinggi, kaku, dan memiliki sifat sebagai Gas Barrier. Apa itu Gas Barrier? Karena pori-pori yang kecil pada botol dengan material PET, membuatnya mampu menyimpan gas dan aroma yang lebih lama dibanding beberapa material botol plastik lainnya.
Adapun kelemahan dari kemasan berbahan PET ini adalah hanya direkomendasikan untuk sekali pakai, dan jika diisi produk cairan dalam kondisi panas yang melebihi 60 derajat Celcius, botol tersebut akan mengalami deformasi atau perubahan bentuk. Hal ini menyebabkan beberapa pengguna yang menuangkan produknya dalam kondisi panas, sering berpikir ulang jika hendak menggunakan kemasan PET.